Nama Jenderal Bintang 6 Di Dunia

Jenderal Polisi (Purn) Rusdihardjo

Jenderal Polisi (Purn) Rusdihardjo dilahirkan di Surakarta pada tanggal 7 Juli 1945. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, dia memilih untuk bergabung dengan Akademi Kepolisian di Sukabumi pada tahun 1964.

Dalam karirnya di bidang kepolisian, Rusdihardjo berhasil mencapai posisi puncak sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada tahun 2000. Tidak hanya menjabat sebagai Kapolri, beliau juga pernah dipercayakan sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia pada tahun 2004.

Source : vivanews/Andry Daud

Jenderal Polisi (Purn) Idham Azis

Terakhir ada nama Jenderal Idham Azis yang pernah menjabat Kapolda Metro Jaya tahun 2017. Setelah itu, dia diangkat menjadi Kabareskrim pada 22 Januari 2019 kemudian Kapolri pada 1 November 2019.

Sepanjang kariernya di Polri, pria kelahiran 30 Januari 1963 ini pernah menduduki Kadiv Propam Polri, Inspektur Wilayah II Inspektorat Wilayah Umum Polri tahun 2016, serta Kapolda Sulawesi Tengah tahun 2014.

TRIBUN-MEDAN.COM - Sejumlah perwira tinggi (pati) di Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyandang gelar Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) atau jenderal bintang tiga.

Komjen Pol adalah pangkat pati bintang tiga Polri, setara dengan Letnan Jenderal, Laksamana Madya, dan Marsekal Madya pada pangkat militer Indonesia.

Dilansir dari laman Polri, bintang tiga atau Komjen Pol menempati sejumlah jabatan di dalam tubuh Polri.

Misalnya, Wakil Kepala Polri (Wakapolri), Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri, dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri.

Ada pula Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri, dan Komandan Korps Brimob Polri.

Selain jabatan di tubuh Polri, beberapa pati kepolisian dengan pangkat Komjen Pol juga menduduki struktur organisasi di luar Polri.

Lantas, siapa saja mereka?

Daftar Komjen Polri 2024

Terbaru, mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Kapolda Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Komjen Pol.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menaikkan pangkat Ahmad Luthfi dan lima orang pati melalui Korps Raport di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/7/2024).

Adapun saat ini, Ahmad Luthfi merupakan pati yang bertugas di luar Polri sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Irjen Kemendag).

Berikut daftar penyandang bintang tiga atau Komjen Pol di dalam dan luar Polri:

Pati penyandang pangkat Komjen Pol dalam Polri Berikut nama-nama bintang tiga di dalam struktur Polri beserta tanggal menjabatnya:

Pati penyandang pangkat Komjen Pol di luar Polri.

Terdapat sejumlah Jenderal Polisi bintang 4 yang berasal dari Jawa Tengah. Foto DOK ist

bintang 4 yang berasal dari

. Salah satunya bahkan berstatus sebagai peraih

Jenderal Polisi merupakan pangkat bintang 4 di Kepolisian Republik Indonesia. Adapun pangkat tersebut setara dengan Jenderal pada ranah militer.

Dalam sejarahnya, telah banyak bermunculan perwira Polri yang berhasil menembus pangkat bintang 4. Dari sekian banyak, beberapa di antaranya diketahui berasal dari daerah Jawa Tengah.

Berikut enam Jenderal Polisi bintang 4 asal Jawa Tengah,

Jenderal Polisi (Purn) Sutarman merupakan salah seorang purnawirawan perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia. Dalam riwayatnya, dia pernah menduduki jabatan Kapolri periode 2013 hingga 2015.

Jenderal Polisi (Purn) Sutarman lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 5 Oktober 1957. Pasca lulus dari Akpol tahun 1981, kariernya terbilang cukup moncer dari waktu ke waktu.

Tercatat, sejumlah jabatan penting pernah disandangnya. Sebut saja seperti Kapolda Kepri (2005-2008), Kaselapa Lemdiklat Polri (2008-2010), Kapolda Jawa Barat (2010), Kapolda Metro Jaya (2010-2011), Kabareskrim Polri (2011-2013), hingga Kapolri (2013-2015).

Mengutip Antara, Sutarman ditunjuk sebagai Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67 Polri 2013 yang ditandatangani 24 Oktober 2013. Dia dilantik langsung oleh Presiden SBY pada 25 Oktober 2013.

Jenderal Polisi (Purn) Sutarman

Jenderal Hoegeng Imam Santoso

Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso merupakan figur yang telah dikenal luas di tengah masyarakat Indonesia. Beliau yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia selama tiga tahun, dari tahun 1968 hingga 1971, dikenal sebagai sosok polisi yang memiliki integritas tinggi, hidup sederhana, dan penuh dedikasi.

Hoegeng Imam Santoso dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 14 Oktober 1921. Ia kemudian meniti karier di kepolisian hingga mencapai posisi tertinggi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Soetjipto Joedodihardjo pada tahun 1968.

Gedung Bareskrim Mabes Polri.

Jenderal Polisi (Purn) Sutarman adalah mantan perwira tinggi Polri yang lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 5 Oktober 1957. Setelah lulus dari Akpol pada tahun 1981, karirnya berkembang dengan baik seiring waktu. Ia mengemban berbagai jabatan strategis, seperti Kapolda Jawa Barat dan Metro Jaya, Kabareskrim Polri (2011-2013), dan Kapolri (2013-2015).

Melansir dari laman Antara, Sutarman diangkat sebagai Kapolri sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 67 Polri 2013 yang ditandatangani pada 24 Oktober 2013, dan pelantikannya dilakukan oleh Presiden SBY pada 25 Oktober 2013.

Salah Satu Jendral Pangkat Besar (Foto: Istimewa)

JAKARTA- Ternyata hanya ada 1 orang jenderal bintang 6 di dunia, 8 jenderal bintang lima. Dalam dunia militer, Jenderal Besar atau Jenderal dan Marsekal Bintang Lima menjadi pangkat tertinggi yang dianugerahkan kepada seseorang yang memiliki jasa luar biasa kepada bangsa dan negaranya.

Ternyata hanya ada delapan orang perwira tinggi militer dengan pangkat bintang Lima di seluruh dunia. Yakni, tiga orang diantaranya adalah prajurit TNI, dan lima orang lainnya adalah perwira tinggi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces).

Namun, diketahui hanya ada satu jenderal yang memiliki pangkat bintang enam di dunia. Lantas, siapa saja sosok perwira tinggi militer dengan pangkat tertinggi itu? Untuk mengetahuinya, simak ulasan okezone berikut ini.

Ternyata hanya ada 1 orang Jenderal Bintang 6 di dunia, 8 Jenderal Bintang Lima berikut ulasannya:

1. Jenderal John Joseph Pershing

John Joseph Pershing menjadi satu-satunya perwira tinggi Amerika yang dipromosikan menjadi jenderal pasukan. Pershing yang lahir pada 13 September 1860 ini menyetujui memilih lencana sendiri.

Hanya saja, ia lebih memilih menggunakan empat emas untuk membedakan dirinya dari petugas yang memegang pangkat jenderal dibawahnya yang ditandai dengan empat perak. Jenderal Pershing diketahui membawahi 2 Jenderal bintang lima.

Alhasil Angkatan Darat secara tidak resmi menganggap Pershing sebagai Jenderal bintang enam. Sayangnya, pada 1948 ia meninggal dunia sebelum lencana yang diusulkan dapat dipertimbangkan dan diterima Kongres

2. Jenderal Soedirman

Jenderal Besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman atau yang biasa disebut Jenderal Soedirman merupakan salah satu tokoh besar tanah air. Dilansir dari situs resmi Pusat Sejarah TNI, Soedirman dianugerahi Pangkat Kehormatan Jenderal Besar TNI pada 30 September 1997. Disebutkan, penganugerahan Pangkat Jenderal Berbintang Lima ini adalah sebuah peristiwa yang sangat istimewa. Karena, hanya diberikan kepada prajurit yang sangat berjasa kepada bangsa dan negara.

Soedirman dilantik menjadi Panglima Besar TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dengan pangkat Jenderal oleh presiden Soekarno pada 18 Desember 1945. TKR sendiri kemudian berganti nama menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia) pada 24 Januari 1946.

3. Jenderal H. M. Soeharto

Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto merupakan Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 hingga 1998. Soeharto menjadi pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda.

Jenderal yang lahir di Yogyakarta 8 Juni 1921 ini menerima pangkat kehormatan Jenderal yang dianugerahkan pada tanggal 5 Oktober 1997 saat ulang tahun ABRI yang ke-52 bersamaan dengan Jenderal A.H Nasution dan Jenderal Soedirman.

Abdul Haris Nasution lahir di Tapanuli Selatan pada 3 Desember 1918. Ia mulai tertarik pada bidang miiliter dan mengikuti pendidikan Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) atau KNIL di Bandung pada 1940-1942.

Nasution juga berperan dalam pembebasan Irian Barat dengan menasionalisasikan perusahaan-perusahaan Belanda sebagai langkah awalnya. Kemudian, Nasution turut menghadapi ofensif PKI dengan menolak beberapa gagasan yang diajukan PKI di berbagai bidang. Diantaranya bidang pers, budaya teritorial dan militer.

Karena kemampuannya yang luar biasa itulah, Nasution mendapat penghargaan dari beberapa universitas. Gelar Doktor diterimanya dari Universitas Padjadajaran dan Universitas Islam Sumatera Utara. Sementara itu, gelar Doktor Causa dalam bidang Politik Ketatanegaraan didapatnya dari Filipina.

Penganugerahan pangkat Jenderal Besar TNI diterimanya pada 30 September 1997 dan tertuang dalam Keppres No.46/ABRI/1997.

Lahir di Arkansas, 26 Januari 1880, Jenderal asal Amerika Serikat ini terkenal karena kiprahnya sebagai Komandan Tertinggi Sekutu dan strateginya yang ciamik saat Perang Dunia II di Front Pasifik. MacArthur juga memimpin pasukan yang dikoordinasikan oleh PBB saat Perang Korea. Dari perang inilah kemudian Korea terbelah menjadi 2, Korea Selatan dan Korea Utara.

Ia juga pernah menjadi Gubernur Akademi AS pada 1919-1922 dan Kepala Staf Angkatan Darat AS pada 21 November 1930-1 Oktober 1935. Ia kemudian mendapat pangkat Marsekal Lapangan dari Angkatan Darat Filipina karena telah membantu berdirinya Angkatan Darat Filipina pada 1935. WGBH Educational Foundation menyebut, Douglas MacArthur telah memenuhi takdirnya untuk menjadi salah satu tokoh besar dalam sejarah.

6.Jenderal Dwight David Eisenhower

Jenderal satu ini pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat AS pada 19 November 1945 sampai 6 Februari 1948. Pria yang juga presiden Amerika Serikat ke-34 ini lahir di Texas, 14 Oktober 1880 dan meninggal di Washington D.C pada 28 Maret 1969.

Dikutip dari berbagai sumber, Eisenhower menyerukan kebijakan moderat yang membuat AS menjadi negara terkuat, terproduktif dan paling berpengaruh di dunia. Ia juga pernah menjadi komandan tertinggi pasukan sekutu di Eropa Barat selama perang dunia II.

Pada Juli 1942, Eisenhower menjadi panglima tertinggi Angkatan Bersenjata dan memimpin beberapa misi seperti Operasi Obor, invasi sekutu ke Afrika Utara pada November 1942 dan berhasil mengakhirinya pada Mei 1943.

Sebelum menjadi presiden, Soeharto memimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda. Pangkat terakhir yang ia sandang adalah Mayor Jenderal.

Pada 1 Maret 1949, ia ikut serta dalam serangan umum dan berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam. Di usianya yang ke-41, ia dinaikkan pangkat menjadi Mayor Jenderal dan menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat, merangkap juga sebagai Deputi Wilayah Indonesia Timur di Makassar.

Lanjutnya, pada 1962 Soeharto diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad hingga 1965.

8. Omar Nelson Bradley

Omar Nelson Bradley lahir adalah salah satu komandan utama Angkatan Darat Amerika Serikat di Afrika Utara dan Eropa pada Perang Dunia II.

Jenderal yang  di Missouri pada 12 Februari 1893 ini seorang Jenderal Angkatan Darat General of the Army dan Jenderal bintang lima terakhir di Amerika Serikat.

Demikian sosok jenderal perwira tertinggi di dunia yang tak banyak orang tahu.

TRIBUN-MEDAN.COM - Inilah daftar nama 16 jenderal polisi bintang 3 aktif di tubuh polri, dua diantaranya berdarah Batak.

Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi adalah pangkat perwira tinggi bintang 3 di Kepolisian Republik Indonesia, setara dengan Letnan Jenderal, Laksamana Madya, dan Marsekal Madya pada Kepangkatan TNI.

Dalam lingkungan polri maupun di luar struktur polri, Komjen Pol menduduki jabatan: Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Inspektur Pengawasan Umum, Kepala Badan Reserse Kriminal, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan.

Kemudian, Kepala Badan Narkotika Nasional, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan, dan Komandan Korps Brigade Mobil.

Lalu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Wakil Kepala BSSN, Sekretaris Utama BIN, Sekretaris Utama Lemhannas, Inspektur Jenderal Kemendagri, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, dan Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Berikut selengkapnya penyandang pangkat Komjen bintang tiga polri yang masih aktif 2024 yang dirangkum Tribun-medan.com:

Komjen Pol Agus Andrianto.

2. Inspektur Pengawasan Umum

Komjen Pol Ahmad Dofiri.

Komjen Pol M Fadil Imran.

TRIBUN-TIMUR.COM -- Nama-nama 24 jenderal bintang 3 TNI AD.

Tri Budi Utomo paling muda menyandang pangkat bintang tiga.

Ia meraih pangkat Letnan Jenderal TNI sejak 18 Oktober 2024.

Jabatan barunya yakni Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan alias Sekjen Kemhan RI.

Tri Budi Utomo meraih pangkat bintang 3 di umur ke-53 tahun.

Ia juga jadi orang pertama di angkatannya alumni Akmil 1994 meraih pangkat bintang 3.

Berikut daftar lengkap nama-nama jenderal bintang 3 TNI AD

Jabatan di Luar Organisasi Markas Besar TNI

1 Letnan Jenderal TNI Suharyanto (Kepala BNPB), Akmil 1989, Infantri, sejak 17 November 2021

2 Letnan Jenderal TNI Mochammad Hasan (Sesmenko Polhukam) Akmil 1989, Infantri, sejak 18 Oktober 2024

3 Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo (Sekjen Kemhan RI), Akmil 1994, Infantri, sejak 18 Oktober 2024

4 Letnan Jenderal TNI Dr Rui Fernando Guedes (Irjen Kemhan) Akmil 1993, Infantri (kopassus), Sejak 18 Oktober2024

5. Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama (Sekretaris BIN) Akmil 1990, Infanteri (Kopassus), sejak 18 Oktober 2024

6 Letnan Jenderal TNI (Wakil Gubernur Lemhannas),  Eko Margiyono, Akmil 1989, Infanteri (Kopassus) sejak 18 Desember 2023

Terdapat 6 jenderal polisi bintang 4 yang pernah menjabat Kapolda Metro Jaya, salah satunya mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Idham Azis. Foto: Dok SINDOnews

- Terdapat 6 jenderal polisi bintang 4 yang pernah menjabat

. Jenderal bintang 4 merupakan pangkat tertinggi di Korps Bhayangkara dan perwira tinggi itu adalah Kapolri.

Ada beberapa nama jenderal bintang 4 yang pernah menjadi Kapolda Metro Jaya di antaranya Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian dan Jenderal Pol (Purn) Idham Azis. Keduanya adalah mantan Kapolda Metro Jaya yang sukses menjabat Kapolri.

Jenderal Polisi (Purn) Timur Pradopo

Selanjutnya ada Jenderal Timur Pradopo yang pernah menjabat Kapolri tahun 2010 hingga 2013. Dia juga pernah dipercaya menjadi Kapolda Metro Jaya pada 8 Juni 2010 sebelum ditunjuk menjadi Kabaharkam dan Kapolri.

Pria kelahiran 10 Januari 1956 ini bisa dibilang memiliki loncatan karier yang luar biasa di tahun 2010. Setelah Timur melepas jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya dan ditunjuk menjadi Kabaharkam pada 7 Oktober 2010, Timur langsung mendapat amanat menjabat Kapolri pada 22 Oktober 2010.

Jenderal Polisi Bintang 4 yang Berasal dari Jawa Tengah, Siapa Saja?

Kamis, 18 April 2024 - 01:00 WIB

Jakarta – Beberapa Jenderal Polisi berpangkat bintang 4 memiliki latar belakang dari Jawa Tengah. Salah satunya telah meraih gelar Adhi Makayasa. Pangkat Jenderal Polisi setara dengan pangkat Jenderal dalam militer Indonesia.

Sejarah mencatat banyak perwira Polri yang berhasil mencapai pangkat bintang 4. Di antara mereka, beberapa berasal dari Jawa Tengah. Berikut adalah enam Jenderal Polisi bintang 4 yang lahir di daerah tersebut.

Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro

Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto mencoblos di Pilkada DKI

Berikutnya, ada tokoh yang patut diperhatikan, yaitu Jenderal Polisi (Purn) Sutanto. Kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah pada tanggal 30 September 1950, mantan Kapolri ini memiliki latar belakang pendidikan dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1993. Tidak hanya berhasil lulus, Sutanto juga meraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.

Perjalanan karirnya di Kepolisian Indonesia sungguh mencolok. Dia telah mengisi sejumlah jabatan penting, termasuk sebagai Kalemdiklat Polri (2002-2005), Kalakhar BNN (2005), dan bahkan menjabat sebagai Kapolri (2005-2008). Dilantik oleh Presiden SBY pada 8 Juli 2005, posisi Kapolri dipegangnya menggantikan Jenderal Polisi Da’i Bachtiar.